Gubsu kecewa, PNS di BKD banyak bolos

MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Syamsul Arifin, SE kembali melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke unit kerja, Rabu (3/9). Kali ini Gubsu mengunjungi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provsu, yang berkantor masih di lingkungan Kantor Gubernur Jl Diponegoro Medan.

Saat Sidak, bukan saja PNS BKD Provsu yang terkejut karena tak menyangka disidak Gubsu. Syamsul Arifin sendiri juga terperanjat karena mendapati kantor itu kosong melompong. Hanya ada beberapa PNS di instansi yang tugas utamanya melakukan pembinaan kepegawaian itu.

Gubsu menyatakan kecewa karena pegawai di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah yang harusnya menjadi contoh dan teladan, malah tak bisa mengikuti disiplin jam masuk kerja. Ketika Gubsu menanyakan ketidakhadiran PNS yang lain kepada staf yang hadir, staf tersebut menyatakan sebagian pegawai ke lapangan. “Itu lagu lama. Lebih baik terus terang,” kata Gubsu yang merasa tak puas mendengar jawaban staf tersebut.

Gubernur Sumut meminta pembinaan dan disiplin bisa ditingkatkan. Dalam hal ini, BKD harus menjadi contoh dan teladan, mulai soal kehadiran, disiplin, cara berpakaian dan hal-hal lainnya yang menyangkut kepegawaian.

“Lakukan pendataan dengan cermat, buat terobosan dalam memberikan aspek jera terhadap PNS supaya jangan bolos. Kita butuh PNS yang disiplin, karena dengan kedisiplinanlah kinerja yang profesional bisa ditegakkan,” kata Gubsu.
[win]
sumber berita

Presiden SBY : Parpol Jangan Pecah Belah Kerukunan

Medan, (SIB)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan Indonesia tidak sepatutnya dipecahbelah oleh identitas apa pun, termasuk partai politik.
Pada acara silaturahmi dengan jajaran bupati/walikota dan tokoh agama serta pemuka adat seluruh Sumatera Utara (Sumut) di Grand Ball room Hotel Grand Angkasa, Medan, Kamis malam, Presiden meminta proses demokrasi tidak memutus tali persaudaraan.
“Alangkah damainya negeri kita kalau tidak dipecahbelah oleh agama, etnis, identitas apa pun, termasuk parpol-parpol,” tegasnya.
Demokrasi, lanjut dia, meniscayakan kompetisi. Namun, tidak boleh memutus tali persaudaraan.
“Kompetisi bisa keras nanti. Itu wajar, tetapi harus teduh. Harus tanpa kekerasan dengan politik-politik yang baik, bukan fitnah dan kampanye negatif,” tuturnya.
Sekeras apa pun kompetisi yang akan terjadi menjelang Pemilu 2009, Presiden Yudhoyono berharap jangan sampai menimbulkan kekerasan yang akan merusak kesatuan Indonesia.
“Sekeras apa pun kompetisi, setelah itu selesai. Setelah itu bersama membangun Indonesia lagi,” ujarnya.
Presiden mempersilahkan pejabat pemerintah yang ada di bawahnya, termasuk penyelenggara negara, untuk mengikuti masa kampanye tertutup yang telah dimulai sejak Juli 2008.
baca selanjutnya

Pencairan Pinjaman KUR Sulit

(MEDAN) – Rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan Rp938,8 miliar untuk bantuan Program Nasional Pemberdayaaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada masyarakat Sumut merupakan ‘angin segar’ bagi para pelaku usaha kecil menengah di daerah ini.

Namun persoalan di lapangan, tidak gampang mendapatkan bantuan itu, terutama KUR.

Hal itu disampaikan M. Arif, 34, warga Jalan Brigjen Katamso Medan kepada Waspada, Kamis (17/7).

Buktinya, dia sudah bermohon ke salah satu bank pemerintah cabang Simpang Limun yang mengalokasikan KUR tahun 2007, hendak meminjam Rp5 juta untuk penambahan modal usaha warung sotonya di Jalan Turi dekat kampus UISU Medan.

Menurut Arif, permohonannya dapat dikabulkan apabila dia menyerahkan agunan ataupun jaminan seperti surat tanah atau lainnya yang melebihi dari pinjaman. Alasan itu menurut pihak bank, merupakan ketentuan pusat atau Bank Indonesia (BI).

Karena harus menggunakan jaminan, Arif yang membuat permohonan pekan lalu, batal memperoleh bantuan usahanya. Karena kata Arif, dia tidak mempunyai aset melebihi pinjaman untuk dijadikan jaminan.

Persoalan itu bukan hanya dialami Arif, namun banyak dialami para pelaku UKM lainnya di Sumut. Sementara di beberapa daerah, masyarakat yang menerima KUR dikabarkan mendapat potongan 20 persen dari orang-orang yang mengurus kelancaran pencairan dana itu. “Ini sudah menjadi rahasia umum,” sebut beberapa sumber.
baca selanjutnya

Bantuan PNPM Mandiri dan KUR Sumut

Presiden Serahkan Rp938 M
Bantuan PNPM Mandiri dan KUR Sumut

AMIR SYARIFUDDIN
WASPADA ONLINE

(MEDAN) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono direncanakan melakukan kunjungan kerja (Kunker) selama tiga hari dua malam di Sumut. Dalam Kunker dimulai besok 17 sampai 19 Juli 2008 itu, Presiden antara lain akan menyerahkan bantuan senilai Rp938,8 miliar kepada Gubsu H Syamsul Arifin, SE.

“Rincian bantuan langsung Presiden ke Gubsu itu berupa bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Tahun 2008 senilai Rp414,97 miliar dan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tahun 2008 senilai Rp523,96 miliar,” ucap Gubsu melalui Kepala Badan Informasi dan Komunikasi Sumut, Drs H Eddy Syofian, MAP di Press Room Kantor Gubsu Lantai III, Selasa (16/7) sore.
baca selanjutnya