Penyaluran BLT Akan Menuai Masalah

RT Punya TV Dan Sepeda Motor Dapat Bantuan

WASPADA ONLINE

(MEDAN) – Penyaluran dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang akan diberikan kepada masyarakat Kota Medan, diperkirakan akan menuai masalah. Pasalnya, masih terjadi perbedaan data digunakan BPS dengan data yang digunakan untuk masyarakat penerima Raskin.

Program BLT sepertinya pasti dilakukan pemerintah. Itu berarti pemerintah tetap akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sekalipun banyak mendapat protes dari masyarakat.

Untuk melaksanakan program BLT ini, Senin (19/5), di Balai Kota dilakukan sosialisasi pelaksanaan BLT. Hadir di sana Sekretaris Jenderal (Sekjen) Departeman Sosial (Depsos) RI Drs Chazali Situmorang, Apt, M.Sc, PH, Sekda Medan Drs H.Afifuddin Lubis, M.Si, serta pejabat dari instansi terkait.

Dari pertemuan itu terungkap adanya perbedaan data masyarakat miskin calon menerima BLT. Kalau menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2005-2006, jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) Kota Medan 83.525 KK. Namun bila mengacu pada penerima beras miskin (Raskin) jumlah rumah tangga yang mendapat 87.142 KK.

Anehnya, bagi Sekjen Depsos Chazali Situmorang, adanya perbedaan data ini tidak membuat pihaknya gusar. Dia hanya minta pihak PT Pos, BPS, camat dan lurah untuk kembali melakukan verifikasi sesuai data yang ada. Malah, menurutnya kalau memungkinkan untuk memakai data yang paling besar juga tidak masalah, asalnya tidak mempengaruhi dana nasional sebesar 19,1 juta RTM.

Kata Situmorang, pemutahiran data penerima BLT harus segera dilaksanakan, karena pada 21 Mei 2008 diharapkan kupon BLT sudah sampai ditangan penerima. Karena tanggal 23 Mei direncanakan pemberian BLT sudah bisa dilaksanakan di Kantor Pos. Pihaknya juga berharap PT Pos mengatur penyaluran BLT untuk menghindari antrean.

Setiap rumah tangga akan menerima BLT Rp100.000/bulan selama tujuh bulan. Pembayarannya dilakukan dua tahap. Tahap pertama, setiap rumah tangga menerima Rp300.000 untuk alokasi bulan Juni-Agustus. Sedangkan tahap dua menerima Rp400.000 untuk alokasi empat bulan, terhitung sejak September-Desember 2008.

Sementara itu, Sekda Medan Drs H.Afifuddin Lubis M.Si, mengatakan Pemko Medan mendukung program BLT ini. Alasannya, karena BLT merupakan program pemerintah pusat.
baca selanjutnya

Polda Sumut Selidiki Penyebar SMS yang Resahkan Masyarakat

berita asahan ( asahannews )

Terkait dengan isu layar merah dan sms berantai yang menyebabkan kegelisahan di masyarakat dan di Indonesia umumnya mendapatkan tanggapan serius dari aparat pemerintahan.Kita berharap secepatnya penyebar isu tertangkap.Dengan hadirnya berita ini kita harapkan masyarakat tidak resah dan tidak gelisah menerima sms yang masuk ke hp dan jangan melakukan pengiriman ulang apabila sms tersebut menyangkut permintaan pengiriman ulang ke nomor lain.Biasanya sms tersebut meminta untuk dikirimkan ulang ke yang lain.

Polda Sumut Selidiki Penyebar SMS yang Resahkan Masyarakat
MUI Serukan Umat Tak Terpengaruh “SMS Merah”

Medan, (Analisa)

Kapolda Sumut Irjen Pol Nurudin Usman melalui Kabid Humas, AKBP Drs Baharudin Djafar menegaskan, pihaknya terus menyelidiki pelaku-pelaku yang menyebarkan/mengirimkan SMS yang meresahkan masyarakat karena isinya dapat membunuh atau menyakiti si penerimanya.

“Si pengirim SMS atau pesan singkat yang meresahkan itu bisa dijerat pidana (KUHP) dan Undang-undang Informatika, tentang perbuatan meresahkan masyarakat,” tegas Baharuddin di ruang kerjanya, Jumat (9/5) menjawab pertanyaan banyaknya beredar isu tentang SMS atau pesan singkat berwarna merah yang dapat membunuh atau menimbulkan penyakit bagi seseorang.

“Berdasarkan penyelidikan personil polisi di lapangan, SMS tersebut hanya isu. Pelakunya bisa dijerat UU Informatika dan KUHP. Sampai saat ini, asal si penyebar SMS tersebut masih diselidiki secara intensif,” jelas Baharudin.

baca selanjutnya