HARGA BBM SUBSIDI DIPERTIMBANGKAN DITURUNKAN LAGI

asahannews (berita asahan)
Dengan turunnya harga BBM per 1 Desember 2008 sebesar Rp 500 untuk jenis premium setidaknya sebagian masyarakat Indonesia merasakan manfaat namun sebagian pula merasa penurunan tersebut terlalu kecil dibanding dengan penurunan harga minyak mentah dunia yang terus turun.Dalam hal ini ternyata pihak pemerintah juga tidak tinggal diam melihat situasi dan kondisi yang terlihat.

Keinginan masyarakat yang jelas mengharapkan agar harga BBM kembali dikaji ulang untuk melakukan penurunan kembali terutama pada jenis solar yang belum ada keputusan untuk turun atau tidak.

Dalam hal ini mari sama sama kita menunggu keputusan dari Presiden apakah melakukan penurunan kembali dari nilai penurunan Rp.500 tersebut sesua pernyataan dari Presiden Repoblik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudoyono sesuai dengan penyampaiannya sebagai berikut :
baca selanjutnya

Mulai 1 Desember 2008 BBM premium turun Rp 500

Asahannews(berita asahan)
Terhitung 1 Desember 2008 pemerintah menurunkan harga BBM Premium dari Rp 6000 menjadi
Rp 5.500.Penurunan ini kelihatannya tidak disambut hangat oleh sebagian masyarakat asahan yang pada umumnya disebabkan penurunan itu tidak terasa sidnifikan dibanding penurunan penghasilan yang didapat dari hasil pertanian khususnya Sawit dan Karet.

Apalagi supir angkot yang dimintai pendapat apakah dengan turunnya harga BBM premium ini akan melakukan penurunan tarif angkutannya.Mereka sepertinya hanya tersenyum kecil dan menganggap turunnya tersebut tidak mempengaruhi dibanding harga bahan bahan yang tidak turun.Dengan nada humor mereka menjawab : alah…apalah artinya limaratus perak sekarang….dulu naiknya dari 4500 ke 6000 jaraknya 1500 khan….kalau naik hee…tapi kalau turun alah….cuman limaratus lae…udah harga sawit tak naek naek…tapi lae kalau diimbangi harga seperpat angkot juga ikut turun kurasa bisa juga diturunkan tarif…ini…seperpat malah mau naek pulak entah berapa porsen itu naiknya 2009 nanti…udah itu solarkan tak turun macammana kalau angkotnya pake minyak solar…bah…tak bisalah diturunkan lae…simalakama jadinya….
baca selanjutnya

Menhub Tetapkan Biaya Pokok AKAP Naik 15 Persen

Jakarta, (Analisa)

Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal dalam suratnya kepada para gubernur di seluruh Indonesia menetapkan biaya pokok angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mengalami kenaikan sebesar 15 persen.

“Ini sebagai pedoman agar tarif angkutan umum kelas ekonomi, baik untuk AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) dan Angkutan Kota maupun Angkutan Pedesaan tidak naik secara berlebihan,” kata Jusman dalam suratnya bernomor AJ.302/1/1/Phb-2008 yang salinannya diterima Antara di Jakarta, Senin.

Penegasan tersebut disampaikan terkait dengan keputusan pemerintah menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak 24 Mei 2008 dengan rata-rata 28,7 persen.

Sementara itu, laporan dari berbagai daerah menyebutkan, aksi menaikkan sepihak dari para operator kendaraan di sejumlah daerah di Indonesia ternyata, kenaikan tarif angkutan mulai dari 20-35 persen sudah terjadi. Konsumen sama sekali tak punya nilai tawaran dan pilihan lain terhadap aksi sepihak itu.

Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) setengah memaklumi kenaikan tarif “tak terkendali” itu karena keputusan terhadap usulan kenaikan tarif dari organisasi itu belum juga dikeluarkan oleh pemerintah, terutama di daerah tingkat II, I dan pusat.
baca selanjutnya

Wapres Jamin Kenaikan BBM Tidak Tambah Orang Miskin

Jakarta, (Analisa)

Wakil Presiden M Jusuf Kalla menjamin kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak akan menambah jumlah orang miskin baru, tetapi hanya mengurangi kenikmatan orang mampu.

“Kita jamin tidak akan tambah orang miskin, justru kita akan bantu orang miskin. Kita hanya mengurangi kenikmatan orang-orang mampu,” kata Wapres saat membuka Temu Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah di Istana Wapres Jakarta, Rabu (21/5).

Menurut Wapres, jika harga BBM tidak dinaikan maka subsidi yang dikeluarkan pemerintah akan mencapai sekitar Rp250 sampai Rp300 triliun. Padahal, tambah Wapres, yang menikmati subsidi tersebut 80 persen adalah orang mampu yang menggunakan mobil.

Wapres menjelaskan, jika tidak dinaikan maka untuk menutup subsidi tersebut hanya dengan dua cara yakni uang pinjaman atau mengurangi anggaran departemen lain.

Namun, katanya, jika dengan uang pinjaman maka tidak ada lembaga keuangan yang bersedia memberikan pinjaman jika hanya untuk dibakar. Sementara jika mengurangi anggaran departemen lain, misalnya pendidikan atau kesehatan maka orang tidak akan mau.

“Jadi yang kita perbaiki adalah memperbaiki keadilan. Kita kurangi kenikmatan orang mampu,” kata Wapres.

Menurut Wapres, untuk sebuah kenikmatan negara tidak harus membayarnya. “Jika harga bensin mahal, maka dikurangi jalan-jalannya dan penggunaan AC-nya. “Kadang-kadang orang hanya asal ‘ngomong saja,” kata Wapres.

Dalam kesempatan itu Wapres menjelaskan, menjadi pemimpin negara bukan asal populis. Menurut Wapres, seorang pemimpin adalah memimpin orang. “Kalau hanya mengikuti apa kata orang maka itu bukan pemimpin tetapi merupakan koordinator orang,” katanya.

Wapres mengatakan, seringkali orang hanya berfikir satu sisi, yakni bagaimana kalau bensin dinaikan. Namun, tambah Wapres, orang tidak berpikir bagaimana kalau bensin tidak dinaikan.

“Memang kalau bensin dinaikkan akan ada masalah sedikit. Tetapi kalau tak dinaikan lebih banyak masalah,” kata Wapres.

Dalam pandangan Wapres, seringkali orang hanya melihat soal perbedaan-perbedaan yang ada namun tidak dicari kesamaan yang ada.

Harusnya, tambah Wapres, orang mencari persamaan yang ada, baru kemudian perbedaan-perbedaannya diperbaiki. (Ant)

sumber berita

Harga BBM : Premium Naik Rp 5.800, Solar Rp 5.500 per Liter

Minyak tanah menyentuh Rp 3.100 per liter
Premium Naik Rp 5.800, Solar Rp 5.500 per Liter

Setelah lama menunggu, akhirnya pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan ki-saran kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Kenaik-an BBM dipastikan mencapai 28,7 persen. Dengan demikian, harga premium (bensin) akan berkisar Rp 5.791,5 atau di-bulatkan Rp 5.800. Sedang-kan harga solar naik menjadi Rp 5.534,2 atau dibulatkan Rp 5.500.
Untuk minyak tanah, meng-alami kenaikan dari Rp 2.400 per liter menjadi Rp 3.100 per liter dengan kenaikan 28,7 persen. Dengan demikian ter-jadi kenaikan harga berkisar Rp 600-an. Untuk premium dan solar terjadi kenaikan Rp 1.200-an dari harga sebelumnya.
Meski prosentasi kenaikan BBM sudah dipastikan, na-mun pengumuman resmi ke-naikan baru akan dilakukan setelah evaluasi pengucuran Bantuan Langsung Tunai (BLT) beres dilakukan pemerintah. Hal ini disampaikan Menkeu Sri Mulyani dalam jumpa pers di Gedung Depkeu, Jalan La-pangan Banteng, Jakarta, Ra-bu (21/05). “Angka itu sudah final (28,7 persen),” ujarnya men-jawab pertanyaan wartawan.
“Besok lusa (23 Mei, red) men-teri terkait akan dikumpulkan oleh presiden, kan BLT besok (hari ini, red) dicairkannya lewat kantor pos, nanti kita lihat evaluasinya dan pengumuman kenaikan akan diumumkan saat itu juga,” tambahnya
Sementara itu, dengan ke-naikan harga BBM sekitar 28,7 persen, maka subsidi BBM yang masih dipikul pemerin-tah mencapai Rp 141 triliun. Sementara dana yang alokasi untuk program kemiskinan mencapai Rp 100 triliun.
“Tapi kalau dilihat, subsidi BBM ini masih cukup besar dengan kenaikan harga BBM 28,7 persen. Jadi dalam hal ini pemerintah masih besar pengeluaran subsidinya untuk masyarakat menengah ke atas melalui subsidi BBM ini,” kata Sri Mulyani.
Menurut Menkeu, porsi dana alokasi untuk program kemis-kinan dan subsidi BBM me-mang belum ideal. Namun pe-merintah tak bisa menaikkan harga BBM terlalu besar kare-na bisa meningkatkan beban masyarakat. “Karena itu ini merupakan pilihan yang berat buat pemerintah,” katanya.
Terkait dampak kenaikan harga BBM, menurut Sri Mul-yani memang akan menghan-tam Indeks Kepercayaan Kon-sumen (IKK). Ini berdasarkan pengalaman saat kenaikan harga BBM Oktober 2005 lalu. “Berdasarkan pengalaman tahun 2005, sebelum kenaik-an, Indeks Kepercayaan Konsu-men menurun karena APBN kita terlalu banyak menang-gung subsidi. Namun setelah BBM dinaikkan, indeks keper-cayaan itu kembali membaik dalam waktu dua bulan,” terang Menkeu.
Terkait daya beli masyara-kat, Menkeu meyakini angka-nya tidak terlalu banyak ber-pengaruh. Berdasarkan pe-ngalaman tahun 2005, angka penjualan motor dan mobil masih meningkat, demikian juga dengan penjualan ritel. Terkait inflasi, menurut Men-keu yang paling besar adalah di sektor transportasi, pupuk, bahan kimia dan semen.
“Kalau kenaikan 30 persen, inflasi sektor transportasi me-ningkat 10,03 persen pada bu-lan kenaikan harga BBM dila-kukan. Namun pemerintah memperkirakan untuk inves-tasi dan PDB tidak akan ber-dampak besar dengan kenaik-an harga BBM yang maksimal 30 persen,” pungkas Men-keu.(dtc/zal)

sumber berita

Virus EV71 Sudah Menyerang Indonesia

budayakan hidup sehatDi Cina jangkiti ribuan anak-anak Virus EV71 Sudah Menyerang Indonesia
Menkes Siti Fadilah Supari membenarkan virus EV71 yang meminta ribuan korban di Cina, sudah menyerang In-donesia setelah sebelumnya melewati Singapura dan Viet-nam. Tapi karena jumlah ka-susnya masih sangat kecil dan itu masih dugaan, Dep-kes belum menilainya sebagai ancaman epidemi.Hal terse-but ia sampaikan menjawab pertanyaan wartawan yang mencegatnya usai peresmian Gedung Rawat Inap Terpadu di RSCM, Jakarta, Kamis (08/05) baca selanjutnya