Virus EV71 Sudah Menyerang Indonesia

budayakan hidup sehatDi Cina jangkiti ribuan anak-anak Virus EV71 Sudah Menyerang Indonesia
Menkes Siti Fadilah Supari membenarkan virus EV71 yang meminta ribuan korban di Cina, sudah menyerang In-donesia setelah sebelumnya melewati Singapura dan Viet-nam. Tapi karena jumlah ka-susnya masih sangat kecil dan itu masih dugaan, Dep-kes belum menilainya sebagai ancaman epidemi.Hal terse-but ia sampaikan menjawab pertanyaan wartawan yang mencegatnya usai peresmian Gedung Rawat Inap Terpadu di RSCM, Jakarta, Kamis (08/05) “Sudah (menyerang), tapi nggak terlalu berat seperti di sana (Singapura dan Vietnam),” jawab Siti. Saat ini ada tiga orang pasien dirawat di RSCM dengan dugaan terserang virus EV71. Namun sejauh ini tim dokter yang merawat mereka belum bisa memastikan bahwa dugaan tersebut benar, dan karenanya belum ada laporan resminya pada pihak Depkes RI. “Juga belum dilaporkan pada saya, jadi saya anggap itu belum ada,” ujar Menkes. Serangan pertama virus penyebab penyakit mulut dan kuku di Indonesia, tercatat pa-da tahun 2006. Korbannya adalah seorang murid sekolah swasta yang cukup terpan-dang. Karena si korban saat itu tetap bersekolah, sebagai an-tisipasi, Depkes meminta pi-hak sekolah menghentikan se-mentara aktivitas belajar me-ngajar. “Saya minta sekolahnya tutup sebentar, sekitar tiga minggu. Lalu setelah itu tidak ada ma-salah,” papar Menkes. Peneli-tian sejauh ini belum menge-tahui apa penyebab munculnya virus EV71. Melihat laporan atas kasus di Singapura dan Vietnam, pihak Depkes melalui jajarannya di lapangan mela-kukan langkah antisipasi beru-pa sosialisasi ke masyarakat demi menekan potensi penula-rannya. “Sebenarnya perilaku hidup sehat bersih sudah cu-kup untuk mengatasinya,” sambung Menkes. Seperti diketahui, Departe-men kesehatan Cina meng-ungkapkan hingga saat ini pe-nyakit enterovirus yang me-nyerang anak balita di wilayah timur negeri itu telah menjang-kiti hampir 16.000 anak dan menewaskan 27 orang. Media itu juga menyebutkan, virus yang menular lewat pencernaan dan kemudian menyerang bagian mulut, tangan, serta kaki itu terakhir telah menewaskan seorang anak perempuan berusia dua tahun. Penyakit tersebut terus menyebar luas, sehingga ter-akhir jumlah penderita tercatat sebanyak 15.799 anak yang umumnya balita. Karena penyakit virus telah menyebar luas di wilayah ti-mur, tengah, dan selatan Cina, pemerintah Cina menyatakan siaga nasional atas penyakit berbahaya itu. Apalagi penyakit tersebut sudah mulai meram-bah wilayah lain yang kelak akan dijadikan arena olim-piade. Daerah terparah akibat serangan penyakit itu adalah Propinsi Anhui, mengaki-batkan 22 balita tewas dan sebanyak 5.000 anak di wi-layah itu dilaporkan telah terjangkiti.(dtc/afp) sumber berita

9 Tanggapan

  1. kita harus bisa mencegah menularnya virus ini

  2. semoga kelapangan dada negara maju untuk membagi anti virus ini semakin nyata, sehingga tidak ada lagi bisnis nyawa di dunia ini

  3. wah jadi was-was. semoga penyebarannya tidak meluas.terus untuk mencegahnya bagaimana bang?

  4. istigfar aja deh

  5. Antisipasinya seperti apa? Hidup sehat, sering mencuci tangan, pakai penutup mulut atau apa?
    Jadi ingat penyakit SARS dulu….

  6. semoga yg diperkirakan Ibu Menkes bener adanya..
    bahuwa pirus ini tidak bahaya.
    tentunya beliaunya punya data sebelum membuat statement

  7. demi menjaga agar tidak menyebar luas disekitar kita…. marilah kita semua menjaga kebersihan yang dimulai pada diri kita masing2!!!!!!!

  8. Harus cepat-cepat diantisipasi nih,,
    khawatir jadi epidemi,,

  9. ahh ,, indonesia emang udah kebanyakan dosa,,makanya musibah mulu …

Tinggalkan Balasan ke dede Batalkan balasan